Pengakuan lman Baptis - 1689

 

Ketetapan Allah

1. Sebelum sesuatu diciptakan Allah, la menetapkan segala se- suatu yang akan terjadi menurut kehendak-Nya sendiri dan tanpa dapat diubah, bersifat kekal, mutiak, bijaksana dan suci.' Kete-tapan Allah itu menurut pertimbangan kehendak-Nya sendiri tanpa pengaruh dari luar sama sekaii. Berkenaan dengan penetapan itu, dalam pengertian apapun Allah bukanlah pencipta dosa dan la tidak ikut bertanggung jawab atas dosa bersama orang berdosa. Ketetapan Allah tidak pula melanggar kebebasan manusia untuk mengambil keputusan sendiri atau bertindak.' Demikian juga kebebasan sarana-sarana lain tidak diabaikan. Kebijaksanaan Allah dinyatakan oleh ketetapan itu. Dan dalam terwujudnya segala yang direncanakan dan menjadi tujuan Allah itu ternyata pula kekuasaan-Nya dan kesetiaan-Nya.'

'Yes 46:9, 10; Ef 1:11; lbr 6:17; Rm 9-15, 18 'Yak1:13; l Yoh 1:5 3Kis 4:27, 28; Yoh 19-11 'Bil 23:19; Ef 1:3-5

2. Ketetapan Allah tidak didasarkan pada kemampuan-Nya mengetahui lobih dahulu segala sesuatu yang akan terjadi pada situasi tertentu. Ketetapan Allah tidak dipengaruhi oleh kemam- puan-Nya untuk mengetahui sesuatu hal lebih dahulu.'

'Kis 1 5:1 S; Rm 9:11, 1 3, 1 6, 1 8

Pengakuan lman Baptis - 1669

3. Allah melalui ketetapan-Nya dan dengan maksud untuk me- nyatakan kemuliaan-Nya, memilih sebagian manusia dan malaikat untuk memiliki hidup kekal melalui Yesus Kristus.' Pilihan itu menyatakan kasih Karunia Allah. Orang lain yang tidak dipilih ditinggalkan dalam dosanya untuk menerima hukuman sebagai pernyataan kengerian kemuliaan keadilan Allah.'

'ITim 5:21; Mat 25:41; Ef 1:5, 6 2Rm 9;22, 23; Yud 4

4. Malaikat-malaikat dan orang-orang yang dipilih Allah untuk hidup kekal telah ditentukan secara mutiak dan jumiah mereka tertentu dan pasti, tidak dapat ditambah atau dikurangi.'

'2Tim 2:19; Yoh 13:18

5. Sebelum dunia diciptakan, Allah memilih orang-orang tortentu untuk menerima kemuliaan yang kekal di dalam Kristus.' Pilihan itu berdasarkan pada tujuan dan rencana Allah yang bersifat kekal, mutiak dan berasal dari kebijaksanaan dan kebaikan kehen- dak Allah yang tersembunyi. Umat pilihan dipilih Allah hanya karena kasih karunia Allah yang diberikan dengan cuma-cuma dan berdasarkan kasih Allah. Umat pilihan tidak memiliki sesua- tupun yang menyebabkan Allah harus memilih mereka.'

'Ef 1:4, 9, 1 1; Rrn 8:30; 2Tim 1:9; ltes 5:9 'Rm 9:13, 16; Ef 2:5, 12

1 1

6. Allah memilih orang untuk kemuliaan-Nya bukan saja menurut tujuan kehendak-Nya yang abadi dan bebas, melainkan juga me- nentukan sarana-sarana agar tujuan-Nya dapat dicapai' termasuk orang yang dirusak oleh jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa. Oleh karena itu Allah menentukan bahwa umat pilihan ditebus oleh Kristus dan pasti akan berhasil dipanggil kepada iman dalam Kristus.' Lagi pula, oleh pekerjaan Roh Allah pada masanya umat pilihan dibenarkan, diangkat, disucikan dan

 

 

 

1 2

dipelihara dalam kekuatan Allah dengan iman menuju keselamat- an.3 Tidak ada orang selain umat pilihan yang dapat mengalami satupun perkara yang sangat berharga itu.'

I 1 Pet 1: 2; 2Tes 2:1 3'ltes 5:9, 10 'Rm 8:30; 2Tes 2:13; l Pet 1:6. 4yoh 10:26; Yoh 17:9; Yoh 6:64

Pongakuan lman Baptis - 1689

7. Aiaran tentang pilihan Allah harus diperiakukan dengan sangat bijaksana dan hati-hati supaya orang dapat menjadi yakin terhadap pilihan Allah.' Keyakinan itu timbul karena panggilan Allah yang pasti berhasil, ketika orang dipimpin melalui pimpinan kepada kehendak Allah yang dinyatakan di dalam Alkitab dan ditaatinya. Maka ajaran itu menimbulkan pujian, hormat, dan kekaguman terhadap Allah serta kerendahan hati, kerajinan dan penghiburan yang berlimpah kepada semua orang yang dengan

2

tulus hati rnenaati lnjil.

'Tes 1:4, 5; 2Pet 1:102Ef 1:6; Rm 11:33; 11:5, 6, 20; Luk 10:20

IV. HAL CIPTAAN

1. Pada mulanya Allah Tritunggal yaitu Allah Bapa, Anak, Roh Kudus berkenan untuk menciptakan dunia ini dan segala isinya dalam waktu enam hari.' Semua sangat baik. Demikian Allah memuliakan kuasa-Nya yang abadi, kebijaksanaan-Nya, dan kebajikan-Nya.

'Yoh 1:2, 3; lbr 1:2; Kol 1:16; Kej 2:1, 2

 

2. Sesudah Allah menciptakan semua makhluk yang lainnya, la menciptakan manusia, pria maupun wanita.' Allah memberikan manusia jiwa yang dapat berpikir dan yang kekal dan melengkapi manusia untuk hidup serasi dengan Allah. Manusia diciptakan segambar dengan Allah, mereka memiliki pengetahuan, kebenar- an, dan kesucian yang sejati.' Hukum ilahi tertulis di dalam ha- tinya dan mereka mampu untuk menaati hukum itu sepenuhnya.' Namun masih mungkin mereka melanggar hukum Allah karena manusia dibiarkan memiliki kehendak yang dapat bebas ber- ubah.'

'Kej 1:27; 2:72Kej 1:26 'Rm 2:1 4, 1 5'Kej 3:6

3. Di samping hukum umum yang tertulis dalam hati sepasang manusia yang pertama, mereka secara khusus dilarang untuk makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat.' Kebahagiaan mereka dan persekutuan mereka dengan Allah bergantung kepada ketaatan mereka kepada kehendak Allah. Juga kelang- sungan kuasa mereka atas para makhluk bergantung kepada ke- taatan mereka.'

'Kei 2:1 7; 3:8-1 02Kej 1:26, 28

Pengakuan [man Baptis - 1689

V. PEMELIHARAAN ALLAH

1. Allah yang tak terbatas dalam kuasa dan kebijaksanaan telah menciptakan segala sesuatu, menopang, memimpin, mengatur dan memerintah segala yang diciptakan-Nya.' Usaha Allah itu meliputi segala makhluk dan benda, baik yang agung maupun yang remeh.' Pengaturan dan pemeliharaan Allah itu mahabijak- sana dan mahasuci. Pengaturan dan pemeliharaan itu dilaksana- kan menurut kemampuan Allah, untuk tanpa salah, tahu teriebih dahulu segala yang akan terjadi dan menurut keputusan kehen- dak-Nya yang tak terbatas dan mutiak.' Allah menggenapi maksud dan rencana-Nya yang semula bagi semua yang diciptakan. Pengaturan dan pemeliharaan Allah mendatangkan kepuji'an dan kemuliaan bagi kebijaksanaan Allah, kuasa-Nya, keadilan-Nya, kebaikan-Nya dan belas kasihan-Nya.

'Ibr 1:3; Ayb 38:1 1; Yes 46:1 0, 1 1; Mzm 1 35:6

'Mat 10:29-31 'Ef 1: 1 1

13

2. Tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan atau yang terjadi di luar pengawasan dan pengetahuan Allah.' Allah adalah sebab yang pertama bagi segala akibat.' Segala sesuatu dilakukan tanpa perubahan dan tanpa kekeliruan, menurut pengetahuan dan ketetapan Allah yang berhubungan dengan- Nya. Allah dengan pengaturan dan pemeliharaan-Nya menguasai segala sesuatu yang terjadi supaya penyebab yang kedua yang berjalan secara bebas, atau yang, berupa hukum tetap atau yang bergantung pada penyebab lain menggenapi rencana dan maksud Allah.3

Kis 2;23

'Ams 16:33

'Kej 8:22

 
 
The Reformed Reader Home Page 


Copyright 1999, The Reformed Reader, All Rights Reserved